Bisnis TIME di perusahaan ini memiliki rentang dari penyelenggaraan Telekomunikasi berupa telepon (fixed wireline, fixed wireless dan seluler), data dan internet, jasa jaringan dan interkoneksi, serta content/application. Usaha tersebut dijalankan secara terfokus melalui induk maupun anak perusahaan. Sampai 31 Desember 2009, jumlah pelanggan perusahaan tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi total 105,1 juta pelanggan dibandingkan setahun sebelumnya.
Untuk telepon saja, TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tetap, 15,1 juta pelanggan telepon tetap nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Untuk telepon saja, TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tetap, 15,1 juta pelanggan telepon tetap nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Posisi 31 Desember 2009, saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia (52,47%) dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik (47,53 %). Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp 9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190,51 trilliun atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Sasaran strategis perusahaan adalah meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan melakukan sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, sehingga pelanggan baik ritel terlebih korporasi dapat menikmati kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada tanggal yang sama, baik induk maupun anak perusahaan telah dikonsolidasikan dalam satu laporan keuangan TELKOM tahun buku 2009. Adapun kesembilan anak perusahaan tersebut adalah PT Telekomunikasi Indonesia International (“TII”,sebelumnya PT AriaWest international -“AWI”, 100% dimiliki TELKOM), PT Mitratel (“Mitratel”, 100% dimiliki TELKOM), PT Pramindo Ikat Nusantara (“Pramindo”, 100% dimiliki TELKOM), PT Telekomunikasi Seluler (“TELKOMsel”, 65% dimiliki TELKOM), PT Multimedia Nusantara (“Metra”, 100% dimiliki TELKOM), PT Infomedia Nusantara (“Infomedia”, 100%-dimiliki TELKOM, melalui 49% kepemilikan Metra), PT Indonusa Telemedia (“Indonusa”, 100% dimiliki TELKOM, melalui 1,25% kepemilikan Metra), PT Graha Sarana Duta (“GSD”, 99,99% dimiliki TELKOM), dan PT Napsindo Primatel Internasional (“Napsindo”, 60% dimiliki TELKOM). Selain itu untuk lebih memfokuskan bisnis, Metra juga telah memiliki anak usaha lain diataranya adalah Sigma dan Finnet. (Portfolio perusahaan dapat dilihat dibawah).